Dunia linux kedatangan 1 lagi Pentest OS (Penetration Testing Operating System) yang tidak kalah dari yang lain. DracOs Linux adalah distro linux yang berasal dari Indonesia, projek DracOs ini dimulai oleh Zico Ekel dan dikembangkan oleh tim Developer DracOs Linux. Tidak seperti distro linux di Indonesia kebanyakan, DracOs Linux dibangun dari berdasarkan Linux From the Scratch, yang berarti bukan merupakan turunan dari Debian ataupun Ubuntu. Dengan mengusung tema "Lightweight" atau bisa diartikan sebagai OS yang "Ringan", DracOs Linux tidak menggunakan tools pre-installed berbasis GUI dan lebih memilih perangkat lunak berbasis CLI (Command Line Interface) untuk melakukan operasinya.
Sebagai OS yang dikhususkan untuk melakukan pengujian sekuritas, DracOs Linux dibekali dengan berbagai tools pentest, forensic, malware analysis dan reverse engineering sebagai tools pre-installed atau defaultnya.
Karakteristik DracOs Linux sebagai distro linux
Security education level: DracOs Linux memiliki tujuan pendidikan untuk pengertian mendalam terhadap sistem linux , penetration testing , analisa forensik dan reverse engineering. Atas alasan tersebut, DracOs Linux dilengkapi dengan ratusan tools penetration testing yang sudah teruji dan sering di gunakan di tingkat dunia keamanan jaringan komputer dunia.
build from source; semua rangkaian sistim piranti lunak kami bangun dari source code yang kami dapatkan dari berbagai situs resmi pengembang masing-masing , Penambahan tools juga bisa di lakukan oleh pengguna dengan cara yang sama (build tarball/package). Hal ini di harapkan dapat merangsang pengguna untuk tetap kreatif serta membangun semangat opensource itu sendiri. Di sisi security, pengguna juga akan terbiasa kritis di saat memilih serta menganalisa paket, tools opensource yang tersebar di dunia internet (darknet), hal ini dikarenakan pengguna selalu melihat sendiri isi kode, serta menganalisa terlebih dahulu (reverse engineering), sehingga terhindar dari berbagai penyusupan dan memaksimalkan kinerja serta hasil audit security.
Repository: meskipun secara proporsional berdasarkan source code , tim DracOs Linux akan tetap membangun repositori untuk sanitasi sistem (Venomizer)
Heavy Control; Perlu diakui bahwa sistem operasi DracOs Linux sangat sulit di gunakan untuk tingkat pemula linux. Karena dracOs di bangun dari source code, sehingga memaksa kita untuk melakukan compile disaat memasang sebuah paket atau piranti lunak, yang tentu saja akan muncul kemungkinan munculnya kegagalan sistem dan kelemahan sistem lainnya.
Always from terminal; Tidak ada satupun piranti lunak (kecuali dwm - dynamic window manager) yang terinstall secara default di sistem dracOs yang menggunakan GUI. Penggunaan CLI atau melalui terminal (console) membuat pengguna paham tentang setiap proses yang di hasilkan oleh piranti lunak. Sistem Desktop (DE) yang digunakan memiliki kemampuan pemisahan terminal (splitter) yang bertujuan untuk memudahkan user dalam memantau multi proses Penetration Testing.
untuk tools yang berkaitan dengan penetration testing yang terdapat pada DracOs, lengkap nya bisa dilihat disini.
saat ini DracOs Linux sudah merilis versi 2 dengan codename LEAK (Download), tersedia untuk 32bit dan 64bit.
0 Komentar